Aku menggigil dalam pembaringan. Aku menyesal atas kondisiku sekarang. Hatiku berteriak memohon pada Tuhan untuk kembalikan penyakit itu. Dalam ketidakterimaan, aku gigih untuk coba bangun. Aku berharap bisa memeluk Zubaidah dan mencium keningnya. Tak peduli sakitnya. Cairan merah mulai merembes dari perban juga kateter. Sumpah ku tak peduli. Semua cemas denganku. Akan tetapi tiba-tiba mata kami berpindah ke tubuh Zubaidah yang diam pucat. Sebuah dengkuran ringan disusul garis panjang layar detak jantung merebangkan lara dalam kamar ini.
***Selesai****
TENTANG PENULIS
Heri Haliling merupakan nama pena dari Heri Surahman seorang guru di SMAN 2 Jorong. Lahir di Kapuas, 17 Agustus 1990 karya-karya yang telah ia telurkan antara lain:
Novel Perempuan Penjemput Subuh (PT Aksara Pustaka Media, 2024)
 Novlet Rumah Remah Remang (J-Maestro, 2024)
Nama FB : Heri Surahman
IG : Heri_Haliling
Email : heri.surahman17@gmail.com
No Wa : 083104239389
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H