Mohon tunggu...
HERI HALILING
HERI HALILING Mohon Tunggu... Guru - Guru

Heri Haliling nama pena dari Heri Surahman. Kunjungi link karyanya di GWP https://gwp.id/story/139921/perempuan-penjemput-subuh https://gwp.id/story/139925/rumah-remah-remang https://gwp.id/story/139926/sekuntum-mawar-dengan-tangkai-yang-patah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berhentilah Menangis, Sandria

5 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi seharusnya bukan begini. Setelah tunangan itu dia berjanji akan menyiapkan keperluan mahar dan pelaminan dengan semeriah mungkin. Ini juga bagian ujian dari Sarah dan Samira. Luar biasa, Jhin berjuang mati matian untuk itu. Sampai malam di mana Jhin ingin minta pembuktian bahwa apakah aku serius atau memainkannya. 

Ah..apakah ini perangkapnya. Sial.

"Jika kau berpikiran tentang arti dari tunangan bagiku, aku akan jawab sangat berarti" ucap Jhin seolah tahu lamunanku. "Tapi seberarti itu jika kau melihat kemampuanku yang hampir compang camping ini dalam mencukupi maumu dan orang tuamu, kau keliru bila mengatakanku mampu."

"Kau mau menyerah dengan itu. Jadi umpanmu terhadapku adalah dengan menanamkan keinginan dan menciptakan kasihan sampai akhirnya aku lengah. Benar begitu, Jhin?"

"Seingatku kau tak pernah kasihan tentang itu"

"Jadi kau nilai dasar kepercayaanku padamu bukan karena rasa kasihanku terhadap perjuanganmu?"

" Yang ada dalam benakmu bukan cinta. Hanya material untuk kau gaungkan ke kerabat dan kolegamu"

Plakkk!!!!!!

      Ku tampar dia. Dia bergeming bisu.

"Bulan depan kita akan menikah. Tapi, maaf. Aku yang menentukan, bukan kau dan orang tuamu"

"Tak sudi. Jika begini akhirnya, tak mungkin mereka setuju! Aku pun tidak."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun