Mohon tunggu...
HERI HALILING
HERI HALILING Mohon Tunggu... Guru - Guru

Heri Haliling nama pena dari Heri Surahman. Kunjungi link karyanya di GWP https://gwp.id/story/139921/perempuan-penjemput-subuh https://gwp.id/story/139925/rumah-remah-remang https://gwp.id/story/139926/sekuntum-mawar-dengan-tangkai-yang-patah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berhentilah Menangis, Sandria

5 Agustus 2024   08:20 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      Dia melipat kedua tanganku. Mendorongku ke kursi semula. Dia menatapku tajam sekarang.

"Dengarkan Sandria. Berkali kali ku bilang, aku sekarang adalah aku yang sebenarnya. Nikmati saja. Kita pulang dan akan ku pulangkan juga mobil ini. Aku selesai."

Mobil berjalan. Aku kembali menyerangnya. Mobil oleng ke kiri dan ke kanan. Aku benar benar tak peduli jika mobil ini terguling. Biar mampus ke duanya. Sungguh!

Jhin mendorongku dan mendesakku ke kaca jendela. Aku meronta. Sesaat mobil berhenti.

      "Jika kau bar bar begini. Aku yang turun. Rusak atau kau kembalikan sendiri mobil ini ke tempat rental, aku tak peduli."

Aku menahan kesal. Mencoba mencari jarum positif di lebatnya rerumputan. Benar benar dia membelengguku sekarang.

      "Jika kau mau hubungan ini serius, aku bersedia. Tapi jika kau kukuh dengan nilai awal, aku mundur"

       "Kau sungguh licik, Jhin. Lelaki penipu! Jadi memang benar kata sahabatku"

"Maksudmu circle yang hedon itu?" ujar Jhin mencibir. Kali ini dia terkekeh. "Pada akhirnya mereka juga berakhir sama."

Dari yang ku analisis, Jhin memang telah merencanakan ini sejak awal. Ku coba melemah dan minta penjelasan secara baik baik kepadanya.

"Kau benar, Sandria. Memang sejak awal aku menyusun ini. Kau adalah target dari beberapa pilihan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun