"Kalau nanti pak polisi bawa kau ke sel. Setidaknya emak tenang karena kau tak seliweran ngaco lagi"
     Astaga emak. Sosok ibu macam apa yang rela anaknya di penjara. Aku kecewa dengannya.
     "Mendingan, saudara Belong?" tanya polisi.
     Seketika badanku tegap. Di antara kaget dan takut bercampur menjadikanku lupa terhadap sakit.
    "Iya. Pak"
"Rileks saja. Tak perlu tegang begitu. Nanti saudara Belong malah drop"
     Aku mengangguk.
     "Alah, Pak Polisi bawa saja dia. Terawat dan terurus makannya kalau di penjara. Bina saja dia. Toh dengan emaknya sudah bebal!" seru Bertus kesal.
    Kurang ajar si Bertus. Aku mau menimpal tapi takut malah panjang. Ku tahan saja dulu.
"Saudara Belong, bisa ceritakan kronologinya?"
    Aku mengangguk dan mulai bercerita.Â