Mohon tunggu...
Heri Purwoko
Heri Purwoko Mohon Tunggu... Dosen - Words & Images

Dosen penulisan skenario, editor-in-chief beberapa media internal, dan chief creative officer sebuah perusahaan desain kecil di Jakarta. Suka jalan-jalan, sambil bersepeda. :)\r\n\r\ne: heriko.media@gmail.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Weekend di Bukit Barisan Selatan

8 Juni 2014   22:00 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:41 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masing-masing dari kami diberi kesempatan mengeluarkan uneg-uneg dan kesan selama trip. Saya berkata bahwa ini 'priceless' dan akhirnya bisa merasa dekat dengan WWF. Dulu sewaktu kuliah sempat berkeinginan untuk kerja di WWF, namun ternyata lebih dahulu dipinang TV7. Ingin lagi rasanya diberi kesempatan mengunjungi taman nasional atau daerah kecil lain di 'belantara' Indonesia.

Saya dan para supporter diberi kenangan berupa gajah kecil dari kayu kelapa. Pak Klass sendiri yang memberikan dan ia menyalami saya sambil mendoakan sukses untuk project-project saya, amiin...

Di bandara, ada perasaan sedih meninggalkan Lampung. Entah kapan saya bisa mengunjungi taman nasional lagi. Dengan total 51 taman nasional, harusnya saya bisa mengunjunginya secara berkala bergantian. Perasaan yang sama selalu saya alami tiap kali mengunjungi kota kecil, bahwa orang bisa hidup dengan segala keterbatasan. Adalah kreatifitas dan kemauan yang membuat mereka mampu melewatinya. Karena gak ada listrik mereka mengoptimalkan micro-hydro, karena jauh dari mana-mana maka salah satu keluarga di Sedayu memaksimalkan tanahnya untuk sayur, tanaman dapur, juga pelihara entok, ayam, dan itik. Kita bisa sebenarnya hidup tidak harus di kota atau daerah satelitnya. Salah satu cita-cita saya antara 10 atau 15 tahun lagi ya itu, tinggal di luar kota besar.

Dengan pesawat Garuda Indonesia, kami menuju Jakarta dan kembali ke kehidupan rutin dengan kemacetan dan berita politik yang diselingi kabar kekerasan. Saya berterima kasih pada WWF untuk pengalaman berharga ini, semoga petualangan seru kembali terjadi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun