“Kenapa kamu baru bilang sekarang, Lan?” sesalnya. Kamu tertunduk, berusaha menyembunyikan tangismu.
“Maksudnya, Kak?”
“Aku udah sama Laut”
“Kak Laut? Sejak kapan?”
“Sebulan yang lalu”
Siang itu, cahaya hatiku meredup. Tidak seterang cahaya langit pada siang pertama aku menyapamu di kantin sekolah.
Masih dengan wajah yang tertunduk, kamu keluar dari perpustakaan. Siang itu, aku kehilangan cahaya terang yang selalu menyinari hari-hariku. Aku kehilangan senyumanmu.
—————
“Aya, udah nyampe di mana?”
“Tunggu tunggu, ini lagi ambil bagasi.”
“Ya udah, aku tunggu di pintu kedatangan yah…”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!