Mohon tunggu...
Bambang Hermawan
Bambang Hermawan Mohon Tunggu... Administrasi - Penikmat Budaya

Alumnus Universitas Islam Indonesia 2001. Pecinta budaya dan humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merawat Buah Cinta di Kebun yang Terbelah

4 Maret 2024   12:04 Diperbarui: 4 Maret 2024   12:20 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Baiklah anak Ayah yang cantik, Ayah ganti bajau dulu, toss dulu dongg sayang". Balas Wawan dengan gembira.

Nia tersenyum bahagia. Mereka berdua menuju halaman rumah, bermain dengan kupu-kupu. Nia berlarian mengejar kupu-kupu, kadang-kadang terjatuh ketika hendak menubruk kupu-kupu yang hinggap di tanah.

"Ayahhh... ayo dong ikut menangkap kupu-kupu". Teriak Nia.

"Nia saja yang menangkap, Ayah yang memanggil kupu-kupu saja". Wawan tersenyum.

"Ayah bohonggg, masa bisa memanggil kupu-kupu, ayo mana coba Nia ingin tau caranya". Jawab Nia.

"Hahahahaha.... begini lho Sayangku, kalau ayah yang menangkap, kupu-kupunya nanti kesakitan dan rusak sayapnya, kan kasihan".  Kelit Wawan.

"Kalau begitu Nia nggak jadi menangkap kupu-kupu saja, nanti sayapnya rusak". Jawab Nia cemberut.

"Kalau Nia yang menangkap nggak apa-apa, Nia kan menangkapnya dengan penuh kasih sayang, iya kannnn???". Hibur Wawan.

Tiba-tiba seekor kupu-kupu hinggap di bahu Wawan.

"Ayah itu kupu-kupunya datang, hinggap di bahu Ayah, Ayah benar-benar bisa memanggil kupu-kupu yaaa?". Tanya Nia girang.

"Nah sekarang coba Nia tangkap, tetapi Nia bilang dulu sama kupu-kupu....temanku izinkan aku menangkapmu yaaa, aku tak akan menyakitimu kok.....begitu!". Bujuk Wawan. Dan benar saja, Nia berhasil memegang kupu-kupu itu, Nia senang sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun