Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tumbal Ilmu Hitam

7 Juli 2023   07:27 Diperbarui: 7 Juli 2023   09:42 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Jumat Purnama semakin mendekati tengah malam yang kelam. Suasana dusun itu benar-benar sangat sepi mencekam. Jangankan suara manusia, suara binatang malam seperti jengkerik saja tidak berani bersuara.

Rumah-rumah di dusun itu saling berjauhan. Sehingga antara penduduk satu dengan lainnya sangat terbatas dalam berkomunikasi.

Malam Jumat yang mencekam itu berakhir hingga waktu Subuh tiba. Tidak ada tanda-tanda adanya kejadian yang menakutkan.

Namun seiring hari pagi semakin terang tampak di sebuah rumah penduduk terdengar tangisan memilukan.

Sebuah pemandangan menyedihkan ketika seorang penduduk terbaring dengan wajah bekas gigitan dan hisapan hewan sejenis kelelawar.

Tetangga terdekat menjadi saksi pada malam menjelang Subuh itu ada ribuah kelelawar keluar dari rumah korban.

Di kamar itu dua anak dan seorang istri meratapi dengan tangisan kematian lelaki yang terbujur di atas dipan itu.

Penduduk Suluh Hawu harus kembali menghadapi kenyataan adanya tumbal untuk Iblis bermata satu yang selama ini menjadi mitos mereka.

Penduduk di sana kembali heboh karena yang menjadi korban adalah pemuka masyarakat yang kerap kali memberontak pada kebijakan Kepala Dusun.

Kejadian ini sudah berlangsung tiga kali. Semua korban adalah orang-orang yang selama ini menantang kepala dusun, Arang Geni.

Mereka, penduduk dusun itu, selalu mewaspadai tanda-tanda tumbal itu yang selama selalu terjadi pada malam Jumat bulan Purnama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun