Selain bercocok tanam, sebagian penduduk desa lainnya mencari nafkah dengan menjadi pedagang. Atau mereka yang tinggal di pesisir Barat, Utara dan Selatan menjadi nelayan.
Terdapat pula kelompok petani yang melakukan berbagai kerajinan dan pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Bagi penduduk Dusun Suluh Hawu, sudah dua tahun ini panen mereka jauh menurun karena musim kering yanga panjang.
Belum lagi mereka harus menyetorkan hasil pertanian mereka kepada kepala dusun sebagai kepanjangan tangan dari Hindia Belanda.
Arang Geni, yang akrab dipanggil dengan Aki Geni adalah Kepala Dusun Suluh Hawu itu sudah hampir sepuluh tahun terakhir ini berkuasa.
Arang Geni benar-benar menjadi pamongnya Hindia Belanda. Menarik pajak hasil pertanian dengan sewenang-wenang untuk kepentingan pemerintah kolonial.
Beberapa kali terjadi pemberontakan oleh pemuka-pemuka dusun yang ada di sana untuk melengserkannya.
Namun mereka tidak pernah berhasil dan harus gugur mengenaskan karena kesaktian kepala dusun itu tidak bisa dikalahkan.
Rupanya Aki Geni memiliki ilmu sesat yang sulit ditundukkan oleh para jawara setempat.
Salah satu ilmu sesat itu adalah ilmu kebal terhadap senjata tajam atau peluru.
Dalam memperdalam ilmu hitam itu, Aki Geni melakukan perjanjian hitam dengan Iblis penghuni Leuweung Hideung.