Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebuah Keputusan

1 Juli 2021   18:18 Diperbarui: 1 Juli 2021   18:20 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Hensa (Dok. Pribadi)

Sementara itu masalah pabrik gula demikian menyita waktu Prasaja. Terutama masalah-masalah yang sifatnya sosial dan intrik-intrik di seputar para pelaku bisnis tebu.

Belum lagi masalah yang sangat aktual setiap musim giling berlangsung yaitu topik lingkungan.

Setiap tahun topik ini selalu hangat dibicarakan. Bagi Prasaja ada hal yang sangat membuat dirinya trauma jika bicara masalah lingkungan ini.

Tahun lalu pabrik gula yang jadi tanggung jawabnya mendapat peringkat hitam. Peringkat yang membuat dirinya mendapat peringatan dari Direksi.

Prasaja berharap tahun ini peringkat yang diraih adalah peringkat yang lebih baik dari tahun lalu. Berbagai upaya sudah dilakukan dengan maksimal.

Siang itu Surabaya sangat terik. Udara panas khas Kota pesisir semakin menyengat setiap pori-pori kulit yang semakin menghitam.

Dalam ruang AC sekalipun udara panas ini masih berpengaruh. Prasaja masih terasa gerah meski berada di ruang ber AC milik Direktur Produksi.

"Pras! Selamat ya!" Ujar Direktur Produksi, Ir. Budi Susilo. Alumni Teknik Kimia dari sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Bandung ini, mengulurkan tangannya yang disambut oleh Prasaja dengan terheran-heran.

"Maaf Pak. Selamat untuk apa?" Prajasa bertanya keheranan. Budi Susilo hanya tersenyum.

"Tadi pagi baru saja menerima kedatangan Bu Anindia dari Kantor Lingkungan Hidup Jakarta. Membawa kabar hasil peringkat pabrik gula."

"Bu Anindia?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun