Mereka memulai persiapan untuk menghadapi babak kualifikasi Grup II Asia Olimpiade Montreal Kanada 1976 dengan mengadakan pelatnas jangka panjang.
Wiel Coerver juga melakukan evaluasi secara teliti bagi pemain-pemain pilihan yang telah disodorkan oleh PSSI. Pelatih Belanda ini berhak memutuskan pemain mana yang masuk dalam skuadnya.
Pemain-pemain yang akhirnya lolos seleksi : Rony Paslah (penjaga gawang), Harry Muryanto, Oyong Liza, Suhatman, Yohanes Auri, Lukman Santoso, Andjas Asmara, Nobon, Waskito, Iswadi Idris, Djunaedi Abdillah, Suaeb Rizal dan Risdianto.
Ronny Pattinasarani salah satu gelandang terbaik Indonesia saat itu sedang mengalami sakit sehingga sejak awal tidak dipanggil oleh Wiel Coerver.
Coerver adalah pelatih yang sudah terbiasa berurusan dengan tim-tim sepakbola kelas dunia. Dalam menyiapkan Timnas Garuda dilakukan dua uji coba kelas dunia. Formasi saat itu menggunakan skema 4-4-2 yang menjadi andalan dengan duet penyerang Waskito dan Risdianto.Â
Uji coba paling penting program Wiel Coerver saat itu dari Timnas Garuda adalah melakukan pertandingan segi tiga dengan dua klub Eropa yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.Â
Dalam dua uji coba, kesebelasan Indonesia menelan kekalahan 1-4 dari Ajax, namun mampu menahan 0-0 Manchester United.
Akhirnya Timnas Garuda kebanggaan kita berhasil mencapai babak final pra Olimpiade Grup II Zona Asia. Indonesia menyisihkan Papua New Guinea, Singapore dan Malaysia untuk lolos ke final melawan Korea Utara.
Babak kualifikasi ini berlangsung dari 15 - 26 Februari 1976. Indonesia berada satu grup bersama dengan Korea Utara, Malaysia, Singapura, dan Papua Nugini.
Pada laga pertama, Indonesia hanya bermain imbang 0-0 melawan Singapura sebelum membantai Papua Nugini 8-2. Akan tetapi di pertandingan ketiga Indonesia dikalahkan Korea Utara 1-2.
Kekalahan ini membuat peluang Indonesia tertutup karena berada di peringkat ketiga di bawah Malaysia dan Korea Utara yang tidak terkalahkanotomatis lolos ke laga final.