Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Tanda Tangan

13 Desember 2024   08:24 Diperbarui: 14 Desember 2024   17:00 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bro..." Sapa Roni memecah kesunyian dan mengulungkan sebuah blanko dilengkapi tanda tangan yang bagiku tidak asing.

"Ron...!"panggilku segera menerima blanko itu setengah percaya setengah tidak. Aku lanjut bertanya. "Penerbangan...?"

"Beliau diminta mengajar di sebuah Universitas di Jakarta." Timpal Roni.

"Jadi... Kamu Sekarang!!!" jari telunjukku mengarah ke meja dan kursi bekas milik Pak Saipul.

"Aku mau ada rapat di zoom. Jadi! Selesaikan dulu urusanmu di bagian input data. Buruan!" ujarnya sembari duduk dengan telapak tangan goyang berulang seperti mengusir gerombolan anak ayam.

"Ron...!" panggilku lagi sembari menunjuk tanda tangan di blanko SKS.

"Aman! Pak Saipul tadi bilang tanda tangannya masih sakti."

Setelah mendengar itu aku lega. Teringat hari itu bapak berdoa kurasakan begitu nyata doa itu di hari ini. 

TAMAT

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun