"Bro..." Sapa Roni memecah kesunyian dan mengulungkan sebuah blanko dilengkapi tanda tangan yang bagiku tidak asing.
"Ron...!"panggilku segera menerima blanko itu setengah percaya setengah tidak. Aku lanjut bertanya. "Penerbangan...?"
"Beliau diminta mengajar di sebuah Universitas di Jakarta." Timpal Roni.
"Jadi... Kamu Sekarang!!!" jari telunjukku mengarah ke meja dan kursi bekas milik Pak Saipul.
"Aku mau ada rapat di zoom. Jadi! Selesaikan dulu urusanmu di bagian input data. Buruan!" ujarnya sembari duduk dengan telapak tangan goyang berulang seperti mengusir gerombolan anak ayam.
"Ron...!" panggilku lagi sembari menunjuk tanda tangan di blanko SKS.
"Aman! Pak Saipul tadi bilang tanda tangannya masih sakti."
Setelah mendengar itu aku lega. Teringat hari itu bapak berdoa kurasakan begitu nyata doa itu di hari ini.Â
TAMAT
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H