Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: 2300 MDPL Lebih Dua Menit

16 Juli 2023   14:21 Diperbarui: 16 Juli 2023   14:24 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gunung Tanggung biasanya digunakan untuk latihan para pendaki pemula sebelum mereka mendaki ke gunung yang lebih tinggi lagi. Maka dari itu warga setempat melalui karang taruna memperbaiki jalur pendakian menjadi lebih mudah dan tidak curam. Untuk dana pemeliharaan didapat dari karcis retribusi.

Alhasil Gunung Tanggung memiliki banyak jumlah pengunjung. Rata-rata para pengunjung hanya sampai pos kedua, atau sering disebut 'Latar Ombo'. Ketinggiannya hanya 1600 mdpl. Di sebut latar ombo karena tempatnya yang luas. Bisa menampung banyak orang. Sering dipakai kegiatan pramuka dan outbound.

Joni dan Doni sudah melewati Latar Ombo. Justru mereka sekarang sudah di pos tiga. Atau sering disebut 'Watu Gede'. Pos ketiga adalah pos paling akhir dan kebalikan dari pos kedua. Di sini tidak bisa dijadikan tempat pendirian kemah. Ya karena, banyak batu besarnya. Tempat ini hanya untuk istirahat sementara saja sebelum lanjut menuju puncak.

Jarum jam menunjukan pukul 19:30. Butuh waktu dua jam untuk bisa ke puncak Gunung Tanggung. Joni memutuskan untuk istirahat agak lama di Watu Gede. Ia melihat Doni seperti tampak lelah. Jangan-jangan langkahnya terlalu cepat.

Walau langit sudah petang tapi cahaya bulan cukup untuk menerangi Watu Gede. Sehingga mereka bisa hemat daya baterai senter. Doni merogoh-rogoh saku di jaketnya. Ia mendapati coklat kesukaannya tinggal satu. Doni biasa makan coklat ketika mendaki katanya untuk menambah energi.

"Don!" panggil Joni sambil memberi sesuatu.

"Apaan ini Jon?" tanya Doni sembari matanya menyipit.

"Hadiah ulang tahun." Jawab Joni singkat.

"Ya Ampun Jon. Jadi ini alasanmu ngajak aku nanjak," Timpal Doni tersenyum.

"Nggak hanya itu," jawabnya lagi singkat.

"Jon-Jon. Aku sendiri lupa," ujar Doni tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun