Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Hati yang Tertinggal di Den Haag

13 Maret 2022   03:15 Diperbarui: 13 Maret 2022   17:07 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepotong hati yang tertinggal di Den Haag | foto: pixabay/RobVanDerMeijden—

Aku melompat dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi. Bukankah aku berjanji akan sarapan bareng dengan Olivier. Pria bermata biru yang aku kenal kemarin petang. Kemarin, kami tidak mengatakan jam berapa akan bertemu, tetapi waktu sarapan di hotel biasanya pada pukul 7 sampai 10. Bergegas kukenakan palazzo hijau tua dan sweatshirt warna coklat. 

Eh, tunggu dulu. Sepertinya ada pesan yang masuk di ponselku. Ada beberapa pesan, tetapi ada pesan dari nomor tidak dikenal. Ah, nomor telepon Olivier belum tersimpan.

"Good morning, Fiona. Maaf, aku tidak bisa sarapan bareng kamu hari ini. Ada tugas yang mendadak muncul. Aku berangkat sekarang tanpa sarapan. Hope to see you soon."

Tertera pukul 5.30 pesannya terkirim.

Duh, lemas rasanya badanku yang tadi segar setelah guyuran air hangat di kamar mandi.

 Kulangkahkan kaki tanpa semangat, memasuki restoran hotel yang mulai lengang. Ada beberapa meja yang terisi tamu hotel, sebagian lagi sedang dibersihkan dan ditata kembali oleh karyawan hotel. Aku memilih meja di pojok dekat dinding kaca lebar yang mengarah ke pelataran parkir.

Kunikmati pelan-pelan roti dengan taburan coklat dan secangkir cappuccino. Di jalanan terlihat hanya satu dua kendaraan yang melintas. Pagi ini terasa sepi sekali.

Hennie Triana Oberst - DE, 12.03.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun