a. Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget membagi perkembangan kognitif anak dalam empat tahapan utama, yang masing-masing menggambarkan cara berpikir yang semakin kompleks:
- Tahap Sensori-Motor (0--2 tahun): Pada tahap ini, anak mulai memahami dunia melalui indra mereka (melihat, mendengar, meraba) dan aktivitas motorik. Anak mulai belajar konsep objek permanen, yaitu pemahaman bahwa benda tetap ada meskipun tidak terlihat.
-Tahap Pra-Operasional (2--7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol-simbol, seperti kata dan gambar, untuk mewakili objek. Mereka juga mulai berkembang dalam kemampuan berbicara dan berimajinasi. Namun, mereka masih terbatas dalam berpikir logis dan terikat pada egosentrisme (kesulitan dalam melihat pandangan orang lain).
- Tahap Operasional Konkret (7--11 tahun): Anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir logis, tetapi terbatas pada objek konkret. Mereka dapat memahami konsep-konsep seperti konservasi (jumlah tetap meskipun bentuknya berubah), tetapi kesulitan dalam memahami konsep abstrak.
- Tahap Operasional Formal (12 tahun ke atas): Anak remaja mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, hipotesis, dan sistematis. Mereka mampu berpikir tentang kemungkinan dan menggunakan logika untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.
b. Pandangan Piaget tentang Perkembangan Sosial
Piaget melihat perkembangan sosial sebagai bagian dari perkembangan kognitif. Sebagai anak berkembang secara kognitif, mereka juga belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain. Dalam konteks sosial, Piaget menekankan pentingnya asimilasi dan akomodasi, dua proses yang memungkinkan anak untuk beradaptasi dengan dunia sosial mereka. Anak-anak secara bertahap belajar memahami perspektif orang lain dan mengembangkan kemampuan untuk bekerjasama.
Namun, Piaget lebih menekankan pada perkembangan individu, sementara pengaruh sosial terhadap perkembangan kognitifnya lebih bersifat sebagai latar belakang yang mendukung proses pembelajaran.
2. Teori Perkembangan Sosial dan Kognitif Lev Vygotsky
Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, mengembangkan teori yang sangat berbeda dari Piaget. Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif anak sangat bergantung pada interaksi sosial dan budaya. Ia menekankan peran bahasa dan interaksi sosial dalam pembelajaran dan perkembangan kognitif.