-Penguatan dan Hukuman -- Konsekuensi dari perilaku yang diamati dapat memperkuat atau mengurangi kemungkinan perilaku tersebut dilakukan lagi.
- Kognisi -- Proses mental, seperti perhatian, ingatan, dan pengambilan keputusan, yang berperan dalam pembelajaran sosial.
Teori ini juga mengembangkan konsep self-efficacy (keyakinan diri) yang menunjukkan bahwa individu yang merasa mampu mengatasi tantangan lebih cenderung untuk mencoba dan bertahan dalam situasi sulit.
7. Teori Empati dari Martin Hoffman
Martin Hoffman mengembangkan teori empati yang berfokus pada perkembangan empati pada anak dan bagaimana empati mempengaruhi hubungan sosial dan moral. Hoffman mengidentifikasi beberapa tahapan perkembangan empati, yang dimulai sejak bayi dan berkembang seiring bertambahnya usia.
Menurut Hoffman, empati melibatkan kemampuan untuk merasakan atau memahami perasaan orang lain. Ia membagi perkembangan empati dalam beberapa tahap, seperti:
- Empati pribadi (tahap awal) -- Ketika anak merasakan kecemasan atau ketidaknyamanan ketika melihat orang lain yang merasa kesakitan atau sedih.
- Empati pro-sosial (tahap lanjutan) -- Ketika individu mulai mengembangkan rasa tanggung jawab sosial dan keinginan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Hoffman juga berpendapat bahwa empati berkembang melalui interaksi sosial dan penting dalam membangun moralitas. Dalam teori ini, empati tidak hanya berkaitan dengan merasakan perasaan orang lain tetapi juga dengan dorongan untuk bertindak dengan cara yang menguntungkan orang lain.
8. Teori Attachment oleh Mary Ainsworth dan John Bowlby
Teori attachment (ikatan emosional) yang dikembangkan oleh John Bowlby dan diperluas oleh Mary Ainsworth berfokus pada pentingnya hubungan emosional antara anak dan pengasuhnya, terutama pada masa awal kehidupan. Bowlby menyatakan bahwa ikatan yang kuat antara anak dan pengasuh adalah dasar perkembangan sosial dan emosional anak.