Mary Ainsworth memperkenalkan konsep "strange situation", sebuah eksperimen yang digunakan untuk mengamati cara anak-anak merespons perpisahan dan pertemuan kembali dengan pengasuh mereka. Berdasarkan pengamatan ini, Ainsworth mengidentifikasi tiga tipe utama attachment:
- Secure attachment (ikatan aman): Anak merasa nyaman menjelajahi lingkungan, mengetahui bahwa pengasuh akan memberikan perlindungan jika diperlukan.
- Insecure-avoidant attachment (ikatan tidak aman-penolakan): Anak cenderung menghindari pengasuh dan tidak menunjukkan banyak reaksi terhadap perpisahan atau pertemuan kembali.
- Insecure-ambivalent/resistant attachment (ikatan tidak aman-ambivalen): Anak menunjukkan kecemasan berlebih dan sulit diprediksi, sering kali sangat terikat pada pengasuh dan sangat terpengaruh oleh perpisahan.
Attachment yang aman memberikan dasar yang kuat untuk perkembangan emosional dan sosial yang sehat, sementara attachment yang tidak aman dapat mempengaruhi perkembangan hubungan sosial di masa depan.
9. Teori Perkembangan Moral oleh Lawrence Kohlberg
Lawrence Kohlberg mengembangkan teori perkembangan moral yang didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana individu membentuk konsep-konsep tentang benar dan salah. Kohlberg mengidentifikasi tiga tingkat perkembangan moral, masing-masing dengan dua tahap:
1. Tingkat pra-konvensional (berfokus pada konsekuensi pribadi):
  - Tahap 1: Kepatuhan terhadap aturan untuk menghindari hukuman.
  - Tahap 2: Berorientasi pada pertukaran atau keuntungan pribadi (apa yang akan didapatkan).
2. Tingkat konvensional (berfokus pada penerimaan sosial):