- Pandangan Piaget: Piaget lebih fokus pada perkembangan kognitif sebagai proses individual yang bersifat universal dan tahapannya tetap. Ia menekankan peran proses internal dalam perkembangan anak, di mana anak belajar melalui interaksi dengan lingkungan mereka secara mandiri.
- Pandangan Vygotsky: Vygotsky, di sisi lain, menekankan bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi sosial dan pengaruh budaya. Menurutnya, bahasa dan dukungan sosial dari orang dewasa atau teman sebaya adalah kunci dalam perkembangan kognitif anak.
- Peran Sosial: Piaget melihat perkembangan sosial sebagai bagian dari perkembangan kognitif, sementara Vygotsky menekankan bahwa interaksi sosial adalah fondasi dari perkembangan kognitif itu sendiri.
4. Teori Psikososial Erik Erikson
Erik Erikson mengembangkan teori perkembangan psikososial yang menekankan pentingnya interaksi sosial dalam membentuk identitas individu. Erikson memperkenalkan delapan tahap perkembangan psikososial, yang masing-masing berfokus pada krisis atau konflik yang harus dihadapi individu untuk mencapai perkembangan yang sehat. Setiap tahap melibatkan dua kutub yang berlawanan, di mana individu harus menemukan keseimbangan antara keduanya.
Beberapa tahap penting dalam teori ini antara lain:
- Tahap pertama: Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun) -- Anak belajar untuk mempercayai orang tua dan lingkungan sekitar.
- Tahap kelima: Identitas vs. Kebingungannya peran (12-18 tahun) -- Remaja mencari identitas diri dan peran dalam masyarakat.
- Tahap kedelapan: Integritas vs. Keputusasaan (65+ tahun) -- Individu merefleksikan kehidupan mereka dan mencapai rasa integritas atau merasa putus asa.
Teori ini sangat penting karena menekankan pentingnya hubungan sosial dalam membentuk kepribadian individu sepanjang hidup.
5. Teori Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional) dari Daniel Goleman