"Setelah aku perhatikan, ternyata di balik matamu Ana, aku lihat sepintas ada kabut yang selalu menyelimuti hatimu dan menjadi beban hidupmu. Walaupun fisikmu berada di sini, tetapi kadang jiwamu berada jauh di awang-awang. Seperti ada yang hilang darimu, gitu. Mungkin, sesuatu yang sangat berarti sekali dalam hidupmu, hatimu pun menjadi penuh diselimuti keresahan, sehingga kamu tidak dapat fokus terhadap apa yang kamu hadapi."
        Deep!!!
Aku tersentak. Pernyataan Aditya langsung menyentuh perasaanku yang paling dalam. Tak aku duga Aditya mampu melongok isi lubuk hatiku. Dia seperti mampu meraba luka hatiku yang telah lama aku tutupi. Tanpa aku sadari airmataku mengalir membasahi pipiku, teringat akan masa laluku. Â Baru kali ini ada orang yang mampu menyentuh titik peka perasaanku.
Untuk kelanjutan kisahnya dapat Anda peroleh di Good Novel pada play store.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H