Prof. Burhan menyebutkan dua faktor utama yang memengaruhi penurunan ini, yakniÂ
1) Sentimen Negatif terhadap Kondisi Ekonomi, dimana Masyarakat merasakan dampak deflasi yang berujung pada penurunan daya beli.Â
2) Aksi Kawal MK: Aksi ini terkait respons publik terhadap inisiatif pemerintah dan DPR untuk membatalkan keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai Undang-Undang Pilkada, yang menimbulkan ketidakpuasan.
Hasil survei juga menunjukkan aspek-aspek yang paling diapresiasi dan yang dianggap kurang oleh masyarakat. Aspek positif yang diapresiasi oleh masyarakat meliputi:Â
1)Pengendalian Inflasi: Kebijakan Jokowi dalam menjaga inflasi rendah diapresiasi oleh masyarakat.Â
2)Infrastruktur dan Transportasi Umum: Pembangunan infrastruktur yang masif serta perbaikan transportasi publik mendapatkan apresiasi tinggi.Â
3) Pelayanan Kesehatan: Program-program kesehatan yang diterapkan pemerintah mendapat tanggapan positif.
Sedangkan Aspek negatif yang dianggap kuran oleh masyarakat meliputi:Â
1) Pemberantasan Korupsi: Kurang dari 50 persen masyarakat menilai upaya pemerintah dalam memerangi korupsi sebagai baik.Â
2) Penyediaan Lapangan Kerja: Hanya 44 persen responden yang menyatakan bahwa pemerintah berhasil menciptakan lapangan kerja.Â
3) Pengurangan Pengangguran: Hanya 39 persen masyarakat yang mengapresiasi upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.