Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pemerintahan Jokowi Gagal Dalam Urusan Sampah

19 April 2022   00:39 Diperbarui: 19 April 2022   11:46 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi sampah DKI Jakarta mengabaikan UU. No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan sampah. Sumber: DokPri.

Bukti Keterpurukan

Bukti keterpurukan pengelolaan sampah di masa Presiden Jokowi, 438 TPA dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia masih mengunakan pola penanganan sampah secara open dumping. Seharusnya sejak 2013 TPA harus beralih ke Control Landfill dan Sanitary Landfill, sebagaimana amanat UUPS.

KLHK sangat tidak ramah pada UUPS untuk melakukan progres terhadap Pasal 12,13, 21,44 dan 45 UUPS dalam fokus pengelolaan sampah di sumber timbulannya untuk mengurangi sampah masuk ke TPA, sampai 80% harus di kelola di kawasan timbulannya.

KLHK dan pemerintah daerah seakan ada kesepahaman bersama yang tidak disepakati secara tertulis untuk tidak melaksanakan amanat atau mandatory UUPS, khususnya untuk menutup atau menghentikan sampah ke TPA.

Sibolga, 19 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun