Mohon tunggu...
Hasan Busri
Hasan Busri Mohon Tunggu... Administrasi - pengajar di universitas

Tukang jogo meja di Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES Semarang, Pernah jalan-jalan ke Xiamen China

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ayat-ayat Tentang Puasa

12 Juni 2015   12:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibnu Abbas berkata: “maksudnya para isteri merupakan ketenangan bagimu dan kamu pun merupakan ketenangan bagi mereka.”

Dan Allah membolehkan menggauli para isteri hingga terbit fajar. Lalu dia mengecualikan keumuman dibolehkannya menggauli isteri pada malam hari bulan puasa pada saat I’tikaf. Karena itu adalah waktu meninggalkan segala urusan dunia untuk sepenuhnya konsentrasi beribadah. Pada akhirnya Allah menutup ayat-ayat yang mulia ini memperingatkan agar mereka tidak melanggar perintah-perintah-Nya dan melakukan hal-hal yang diharamkan serta berbagai maksiat, yang semua itu merupakan batasan-batasan-Nya. Hal-hal itu telah Dia jelaskaan kepada para hamba-Nya agar mereka menjauhinya, serta taat berpegang teguh dengan syari’at Allah, sehingga mereka menjadi orang-orang yang bertakwa ) Tafsir Ayatil Ahkam, oleh Ash shabuni, 1/93.(

 

 

 

PELAJARAN DARI AYAT-AYAT TENTANG PUASA

 

  1. Umat Islam wajib melakukan puasa Ramadhan.
  2. Kewajiban bertakwa kepada Allah dengan melakukan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
  3. Boleh berbuka di bulan Ramadhan bagi orang sakit dan musafir.
  4. Keduanya wajib mengganti puasa sebanyak bilangan hari mereka berbuka, pada hari-hari lain.
  5. Firman Allah ta'ala:

فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ 

 “Maka wajiblah mereka berpuasa, sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari lain.

Adalah dalil wajibnya mengqadha bagi orang yang berbuka pada bulan Ramadhan karena uzur, baik sebulan penuh atau kurang, juga merupakan dalil dibolehkannya mengganti hari-hari yang panjang dan panas dengan hari-hari yang pendek dan dingin atau sebaliknya.

  1. Tidak diwajibkan berturut-turut dalam mengqadha puasa Ramadhan, karena Allah taala berfirman:

فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun