Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Ingin Kau Kembali

19 Januari 2018   18:55 Diperbarui: 19 Januari 2018   18:55 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

###

Kukeliling rumah Adam dari ruang tamu hingga perpustakan pribadi milik ayahnya. Kedua bola mataku menatap takjub dengan desain rumah ini, sangat mewah dan rapi. Beda dengan rumahku yang sempit dan berantakan. Semua karena ada Risa, adikku yang masih kecil. Dia suka mengacak-acak rumahku. Mungkin karena Adam anak tunggal hingga tak ada adik yang akan rusuh di rumahnya.

"Ken, ini minum lo," Adam melembar botol kaleng soda ke arahku, dengan gesit tanganku langsung menangkapnya.

Kali ini bukan Adam yang banyak bicara tapi diriku yang mendominasi percakapan. Setelah kami ngobrol cukup lama ternyata ayahnya memang suka membaca begitu juga dengannya. Pantas saja bukunya sangat banyak dan tak banyak aku temu di perpustakaan sekolah.

"Buku-buku milik ayahmu bagus-bagus. Aku boleh pinjam salah satu?" ucapku melirik buku-buku yang berjajar rapi di rak.

"Lo ambil aja, lagipula Papa gak bakalan protes," ucapnya enteng. "Lo bawa masakan ibumu, kan? Yang gue minta kemaren. Sayur lodeh."

Aku hampir lupa memberikan sayur itu padanya, karena terlalu terpesona dengan rumah Adam yang sangat luas dan mewah ini.

"Dam, mana ayah dan ibumu?" tanyaku penasaran karena dari tadi sore hingga malam ini tak terlihat sosok kedua orang tuanya. Hanya Bibi Yem, pembantunya saja yang dari tadi terlihat sibuk membereskan rumah.

Adam berhenti melahap makanannya. Terdiam. Ada sorot mata sendu yang kutangkap darinya. Apa aku salah menanyakan hal ini? Tak biasanya dia sedih seperti ini. Di sekolah, dia selalu ceria seolah tak pernah memiliki masalah, nafsu makannya juga bagus, soal nilai di kelas bahkan melebihiku.

"Seminggu yang lalu Papa dan Mama resmi bercerai. Mereka meminta gue milih, tinggal dengan salah satu diantara mereka? Mama kerja di Surabaya sedangkan Papa menetap di Jakarta. Gue sudah nyaman tinggal di kota ini, tapi rindu Mama. Menurut lo, lebih baik gue pilih tinggal dengan siapa ya?"

Adam menatapku menunggu pendapatku. Sementara, diriku yang ditatapnya malah bingung mau berkata apa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun