Mohon tunggu...
Harum Bahiya
Harum Bahiya Mohon Tunggu... Novelis - pelajar SMA

hai.. aku Hiyaa, remaja yang baru mengenal gimana sih kehidupan di SMA. dari masih duduk di bangku SMP, aku sudah mulai tertarik dengan dunia fiksi terutama novel. dari situlah aku mulai belajar buat cerita cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tunggu. Ayo Pergi

17 Maret 2024   23:35 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:44 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mbak Jihan, akhir pekan sibuk tidak? mau menemaniku pergi ke toko buku tidak? Ada beberapa buku yang mau kubeli. Kalau sama mas Raka itu susah."

"Ahahaha memangnya ada apa jika pergi sama Raka. Baiklah akhir pekan, Mbak jihan akan menemanimu pergi."

"Mas Raka itu orangnya gak betahan mbak, dia pasti maunya buru buru pulang."

Aku melihat Jihan tertawa puas disana bersama dengan Aqila.

——————

Satu tahun tiga bulan bersama dengan Jihan. Tangisku pecah di hadapannya. Hal terberat dalam hidupku terjadi hari ini.

Dokter barusan keluar dan mengatakan kepada aku, Aqila, dan Jihan, bahwa ibu mengalami pendarahan di bagian otak akibat benturan keras yang didapat dari ayah, lagi.

Nafasku tersengal dengan tangan yang mengepal erat. Jihan yang berada di sampingku tiba tiba membawaku kedalam dekapan hangatnya. Tangan kanannya mengelus elus punggungku lembut. Mulutnya sedari tadi tak berhenti mengeluarkan kalimat kalimat yang menguatkanku sekaligus menenangkanku.

"Stt.. stt.. Raka, tenanglah, dengarkan aku. Apa kau tidak malu? Aqila melihatmu seperti ini. sudah sudah jangan menangis yaa. Kalau kau menangis, bagaimana dengan Aqila. Dia juga butuh dirimu untuk menguatkannya. Ibumu pasti akan baik baik saja, dokter akan menanganinya dengan baik."

——————

Satu tahun delapan bulan aku dan Jihan bersama. Semakin lama, antara aku dan Jihan sama sama saling tumbuh perasaan yang sebelumnya belum pernah kami rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun