Aku benar benar sudah nyaman dengan Jihan. Dengan segala hal yang telah dia lakukan, membuatku selalu takut untuk kehilangan sosok dirinya.
Dia selalu datang disaat aku ada di titik terendahku. Dia datang dengan senyum manisnya yang hangat, yang selalu dapat membuatku tenang saat melihatnya.
Begitupun saat aku melihatnya bersama dengan Aqila. Mendengar dan melihat mimik wajah gembira adikku, membuatku merasakan ketenangan yang mendalam. Semua itu tak luput dari sosok Jihan.
Entah siapa gadis itu sebenarnya, tapi dia selalu memiliki seribu satu cara yang dapat menyembuhkanku, menenangkanku, dan membuatku bahagia. Seakan akan dirinya menyihirku agar bisa lupa tentang masalah yang sedang ada di depan mataku.
Belaian lembutnya, tatapan dalamnya, senyum manisnya, pelukan hangatnya, suara indahnya. Semua itu seakan akan menjadi duniaku sekarang.
Jihan Afifah Putri.
 Entah bagaimana caranya aku berterimakasih kepadamu. Sosokmu selalu membantuku disetiap kali tubuhku diterpa badai.
Dirimu seolah membawaku pergi ke tempat ternyaman, dimana hanya ada kita berdua di sana dengan suasana damai. Setiap kali kau menatapku dengan dalam, aku selalu merasa kau mengatakan "Tenang saja Raka. Aku akan tetap ada untukmu, aku tak akan pergi meninggalkanmu sendirian. Jangan takut, Jihan ada disini untukmu. Aku menyayangimu."
"Jihan." Panggilku menatap wajahnya.
Kepalanya terangkat dan maniknya menatapku serius. "Ada apa Raka?"
"Terimakasih banyak. Kau selalu membantuku disetiap kali aku butuh pertolongan. Kau selalu datang di saat aku membutuhkan seseorang."