Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kamus Kecil Kebaikan

22 Januari 2018   07:03 Diperbarui: 13 Oktober 2021   15:48 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: @kulturtava

Dan, seperti yang mudah dibayangkan: calon penonton mengomel. Ingin demo atau orasi, tapi nampaknya tidak tahu caranya. Sebab mereka, biasanya, lebih suka mengutuk aksi semacam itu, tapi kerap diuntungkan dari hasil demo-demo tersebut. 

Karena ada satu orang yang tidak ingin terlihat norak, muncullah sebuah gagasan brilian: bertanya ada permasalahan apa sebenarnya kepada petugas penyobek tiket?

Usut-punya-usut, silakan tanya langsung kepada satpam atau petugas kebersihan. Hebat betul. Dioper itu bola ke oranglain. Barulah ia tahu: ternyata studio teater dipenuh sesampahan sisa penonton sebelumnya. Waw. Fantastis. Am(r)azing.

Menurut pengakuan petugas yang dalam cuitan yang viral itu, katanya, kualahan membersihkan studio teater. Karena kasihan, orang dalam kisah yang viral itu, memaklumi dan mawas diri.

Sambil menunggu selesai dibersihkan, barangkali, ia mulai hitung-hitungan lama kerja petugas tersebut. 

Begini hasilnya: paling tidak mereka membersihkan studio, mungkin untuk satu orang meski yang bekerja per-grup, 5 kali dalam sehari; 1 biokop rata-rata ada 6 studio, jadi jika dikalikan adalah 5x6= (minimal) 30an kali dalam sehari.

Hal tersebut kembali ada yang membuatnya miris: selesai menonton ia keluar paling terakhir. Sengaja, katanya, ingin memastikan perilaku jorok seseorang di bioskop. 

Dan, benar adanya, selesai itu banyak sekali sampah. Dengan bijak ia mengingatkan: "bagi kalian para penonton bioskop yang akan menikmati insidious, ayat ayat cinta, si Juki, Jumanji, maze runner, dan film bagus nantinya. Kuy kita bantu meringankan beban mas mas cleaning service ini dengan cara membawa sampah kita dan kita buang sendiri di tempat sampah yang ada. Masa ngantri beli tiket bisa, buang sampah sendiri ga bisa...."

***

Saya jadi teringat Munir. Saya juga jadi teringat malam peringatan 11 tahun kematian Munir yang disampaikan Pandji kala itu. 

Itu sebuah acara di mana kita kembali diingatkan oleh peran dan kebaikan Munir. Keberaniannya adalah jalan, perjuangannya adalah tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun