Pertandingan seakan milik Chelsea. Namun Southampton tidak ingin menyerah begitu saja. Mereka terus menyerang. Ada 3-4 peluang yang mereka buat. Gagal.Â
Alih-alih memperkuat pertahanan, Conte malah memasukkan Pedro yang menggantikan Fabregas. Seorang gelandang diganti dengan penyerang sayap? Namun begitulah Conte: memasukkan penyerang untuk bertahan.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, Chelsea tetap menang. Malah ketika bertahan mereka bisa menambah gol pada menit 89.
Namun begitulah Conte: alih-alih bertahan, ia malah memasukkan penyerang.
7/
Mungkin saat ini banyak yang membenci Chelasea. Apalagi saat (Tuan Besar) Roman Abramovich datang. Ia tidak hanya menggelontorkan dana (dengan cuma-cuma) kepada siapapun pelatihnya, tapi ia juga memberi tanggungan beban juara.Â
Makanya tidak heran bila Chelsea mudah sekali gonta-ganti pelatih. Mourinho sampai dua kali malahan. Sangat berbanding lurus: beli banyak pemain mahal maka menghasilkan banyak gelar (5 kali juara Liga Inggris dan 1 kali Liga Champions).
Banyak tim yang akhirnya mengikuti. Yang terdekat sudah tentu Manchester City. Itupun hanya dua kali: 2011/2012 dan 2013/2014.Â
Uang nyatanya bisa menghasilkan prestasi (jika ini disempitkan hanya gelar juara), tetapi juga membangun kultur baru, era baru, serta menumbuhkan pendukung baru yang menyebalkan. Seakan mereka lupa, dulunya Chelsea bukanlah (si)apa-(si)apa.
Menurut Jim Weeks yang membuat laporan "Panduan Objektif Supaya Kalian Jatuh Cinta pada Chelsea" menyebutkan bahwa, Chelsea pernah hampir bangkrut.Â
Pada musim 1982, bahkan hanya mampu menutup musim 3 poin di atas tim yang akan degradasi ke divisi tiga. Betapa menyedihkan.Â
Tidak sampai di situ, sikap pendukungnya pun sama menyedihaknnya. Masih dari laporan Jim Weeks, pemilik Chelsea ingin membuat pagar listrik di Stamford Bridge untuk membuat jera holigan Chelsea yang brutal dan meredam aksi kekerasan.Â