Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sinyo Eduard dan Nona Marice

8 Juli 2020   18:07 Diperbarui: 8 Juli 2020   18:05 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bigcommerce.com

Dengan berat hati, sang raja menikahkan anaknya dengan Eduard.

***

Edu dan Ice hidup di rumah pondok sangat sederhana. Edu bekerja sebagai petani dan memiliki kebun yang kecil. Suatu hari, saat Edu sedang 'tofa' (mencangkul) kebun untuk musim cocok tanam. Tubuhnya terasa sangat lelah. Wajahnya terlihat pucat. Edu lalu beristirahat sebentar.

***

Beberapa tahun sebelumnya

Edu sedang masuk hutan untuk mencari kayu api. Ia bertemu burung dara yang dijerat dan tidak bisa bergerak.

Tergerak oleh rasa kasihan, Edu melepaskan burung tersebut. Burung dara yang dilepas, lalu dengan ajaib berbicara dan meminta terima kasih.

"Terima kasih. Kalau bukan karena kau, saya pasti sudah mati," ucap sang burung dara.

***

Edu sedang merenung di samping kebunnya

"Hai Edu, mukamu muram dan susah. Kenapa?" sang burung dara menyapa Edu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun