Dengan berat hati, sang raja menikahkan anaknya dengan Eduard.
***
Edu dan Ice hidup di rumah pondok sangat sederhana. Edu bekerja sebagai petani dan memiliki kebun yang kecil. Suatu hari, saat Edu sedang 'tofa' (mencangkul) kebun untuk musim cocok tanam. Tubuhnya terasa sangat lelah. Wajahnya terlihat pucat. Edu lalu beristirahat sebentar.
***
Beberapa tahun sebelumnya
Edu sedang masuk hutan untuk mencari kayu api. Ia bertemu burung dara yang dijerat dan tidak bisa bergerak.
Tergerak oleh rasa kasihan, Edu melepaskan burung tersebut. Burung dara yang dilepas, lalu dengan ajaib berbicara dan meminta terima kasih.
"Terima kasih. Kalau bukan karena kau, saya pasti sudah mati," ucap sang burung dara.
***
Edu sedang merenung di samping kebunnya
"Hai Edu, mukamu muram dan susah. Kenapa?" sang burung dara menyapa Edu.