Â
Sebelum Allah menciptakan manusia, Dia sudah memiliki segalanya -- singa, harimau, semua ciptaan, bahkan malaikat. Walaupun demikian, Dia tetap ingin menciptakan manusia, dan yang satu ini ingin Dia ciptakan dalam gambar dan rupa Dia. Dan apakah tujuan-Nya? Dia berharap untuk membangun keakraban dengan manusia.
Â
Kata 'kawan akrab (confidantes)' adalah kata yang sangat indah. Hati mereka sudah sangat selaras dengan kita -- Anda mengenal dia dengan baik, dan dia mengenal Anda dengan baik. Tentu saja, jika Anda bukan dari jenis yang sama dengan dia, atau tidak memiliki keserupaan, maka Anda tidak akan bisa menjadi kawan akrab. Tak peduli seberapa besar kasihnya kita pada anjing, sekalipun kita menghidangkan bakso ikan yang dimasak dengan susu kepada anjing kita, anjing tetap tidak dapat menjadi kawan akrab kita.
Â
Dengan demikian dapat kita tangkap gambarannya? Apa tujuan Allah menciptakan manusia? Tujuannya adalah untuk membangun persahabatan dengan Allah. Ini juga menjawab pertanyaan tentang makna hidup. Allah menciptakan manusia dengan harapan agar manusia dapat bersahabat dengannya. Ini bukan sekadar tujuan dari penciptaan manusia, tetapi juga tujuan dari penyelamatan manusia. Mengapa Allah ingin menyelamatkan Anda dan saya? Apakah supaya kita segera memberitakan Injil? Ini juga benar, akan tetapi bukan alasan yang utama. Yang paling penting bagi Allah adalah harapan-Nya agar kita dapat menjadi sahabat-Nya!Â
Â
Sayangnya, manusia meninggalkan Dia, menolak untuk bersahabat dengan-Nya. Demikianlah, Allah ingin mencari kembali manusia, untuk memulihkan tujuan pertama dari penciptaan manusia. Allah ingin membangun kembali persahabatan dengan manusia.Â
Â
Dalam Injil Yohanes 15 ayat 15. Yesus berkata kepada para muridnya, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."
Â