Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Habakuk dalam Rancangan Tuhan

22 Maret 2024   09:42 Diperbarui: 22 Maret 2024   09:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sejarah Kehidupan Habakuk

Sangat sedikit informasi mengenai latar belakang pribadi Habakuk, sehingga banyak yang berspekulasi mengenai pemberitaan dan zamannya.  Namun, pendapat umum dewasa ini menempatkan masa hidup Habakuk pada akhir abad ke-7 SM. Ia hidup kira-kira sezaman dengan nabi Zefanya, Yeremia, Nahum dan mungkin juga Yoel. Kondisi yang ia hadapi tentu berkaitan dengan orang-orang Kasdim (Babilonia). Karena bangkitnya bangsa Kasdim ke tampuk kekuasaan terjadi pada sekitar tahun 612 SM, kita dapat mengasumsikan bahwa Habakuk aktif pada masa itu, sehingga ia berasal dari masa yang sama dengan Yeremia dan Zefanya. Namun, sumber-sumber Yahudi tidak mengelompokkannya dengan kedua nabi itu, yang seringkali ditempatkan bersama-sama, sehingga ada kemungkinan bahwa ia sedikit lebih awal daripada kedua nabi yang disebutkan tadi. Ia hidup pada masa pemerintahan raja Yoyakim yang lalim.

Pokok Pewartaan Habakuk didasari oleh keprihatiannya yang besar bagi bangsa Yehuda dan kehidupan iman mereka. Dalam pewartaannya ia menyampaikan bahwa TUHAN akan menggunakan bangsa asing sebagai alat untuk menyampaikan keadilannya. Iapun menyatakan nilai kesabaran, ketekunan dan pemahaman akan makna penderitaan, tanpa kehilangan optimisme hidup. Habakuk mengajak semua orang untuk memahami rencana TUHAN secara jangka panjang, sehingga seseorang tidak memaksakan kehendaknya tetapi memahami rencana itu dalam kesabaran dan penuh pengertian. Selain itu, Habakuk juga menyampaikan pesan yang keras dan tajam kepada orang-orang yang masih mempertahankan kejahatan moral, politis dan ritual, demi kepentingan dan kesenangan sendiri.

Habakuk sebagai nabi, bingung melihat penghakiman Allah yang tampaknya terus tertunda, sementara semangat umat yang tersisa dari pembaruan Yosia di Yehuda dilemahkan oleh penyelewengan para pemimpin bangsa. Habakuk prihatin dengan masalah moral, yaitu orang Kasdim yang dibangkitkan TUHAN untuk memberlakukan penghakiman atas orang Yehuda, padahal kekejaman dan kebiadaban orang Kasdim itu menyangkal kebenaran TUHAN. Kebingungannya ini menyebabkan Habakuk dikatakan sebagai nabi yang unik di antara para nabi, karena dialah satu-satunya yang mempertanyakan hikmat Allah. Namun, pada akhirnya Habakuk melihat bagaimana TUHAN berkarya dalam sejarah demi keselamatan umat manusia.[ Habakuk menekankan bahwa TUHAN adalah TUHAN yang setia, adil dan membela umatnya, walaupun umat dalam penderitaan. Habakuk meyakini bahwa orang benar akan hidup dan orang fasik akan musnah

Mengapa Tuhan Memperlihatkan Kelaliman Tersebut:

Kalau Tuhan mengizinkan untuk memperlihatkan kejahatan demi kejahatan terjadi saat itu, tentunya Tuhan punya alasan atau rencana yang baik terhadap kehidupan rohani Habakuk maupun rakyat Kasdim. Apakah rencana tersebut:

Mengingatkan Bahwa Setiap Orang Pasti Punya Permasalahan

Penderitaan, sakit penyakit dan kematian adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan oleh manusia. Tidak pandang bulu, baik itu pria ataupun wanita, baik usia muda, belia maupun orang tua, baik kaya ataupun miskin, baik yang berpendidikan ataupun tidak, baik yang di desa ataupun di kota, semua akan mengalami permasalahan itu.

Semasa kita masih hidup pasti kita akan mengalami permasalahan. Setelah kita mati barulah permasalahan itu tidak ada pada kita. Setiap orang mempunyai permasalahan yang berbeda-beda tergantung bagaimana kita menyikapinya. Orang yang percaya pada Tuhan ataupun yang tidak percaya, juga mempunyai permasalahan. Berikut ini adalah ini adalah contoh hamba-hamba Tuhan yang mempunyai permasalahan cukup berat menurut ukuran manusia.

Ada seorang ibu rumah tangga yang mengalami permasalahan yang sangat berat, karena kedapatan anak satu-satunya mengkonsumsi narkoba. Anak ini telah ditegor dengan kasih oleh ibunya, dari waktu ke waktu sekalipun telah di doakan siang dan malam, namun kebiasaan terlarang yang dilakukan oleh anaknya tersebut tidak juga berkurang tetapi justru bertambah parah.

Hari berikutnya anaknya sudah mulai berani menipu dan membohongi kedua orang tuanya, selain itu juga sudah berani memakai uang kuliah yang seharusnya dia bayarkan dia pakai untuk membeli narkoba, dan yang lebih parah lagi anak ini juga sudah berani menjual barang-barang yang ada di rumah. Sekalipun sudah lama, tetapi untuk tidak membuat suaminya banyak pikiran, ibu ini sengaja tidak memberitahukan keadaan anaknya kepada suaminya. Di rumah doapun ibu ini juga tidak memberitahukan padahal ibu ini seorang pendoa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun