Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Transisi Transaksi Keuangan

11 September 2024   23:34 Diperbarui: 12 September 2024   12:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang, sudah terjadi perubahan besar. Instrumen pembayaran digital sudah merakyat. Dari pegawai mapan hingga sekedar pelajar dan penjual kaki lima sudah lazim bertransaksi non-tunai. Transisi pembayaran dari konvensional ke digital, perlahan tapi pasti sudah terjadi.

Satu hal penting, mulai muncul kecenderungan daya tarik penjualan  yang tidak hanya karena barangnya, tetapi juga kemudahan pembayaran yang ditawarkan.

Keamanan Siber

Transisi pembayaran semakin menghidupkan ekosistem ekonomi digital. Optimisme pergerakan ekonomi akan semakin cepat pun tidak lah berlebihan. Hanya saja, muncul konsekuensi yang mesti jadi perhatian yakni kejahatan siber. Sulit sekali melepaskan risiko siber ketika telah memasuki ranah digital. 

Berbeda dengan kejahatan konvensional yang relatif lebih mudah dideteksi, karena metode maupun variasinya yang sudah dikenal, kejahatan siber terus berkembang baik modus maupun caranya. 

Kejahatan siber itu juga senyap dan sulit dideteksi, silent but deadly. Ada kejahatan yang lansung membobol dana masyarakat, atau yang tidak langsung, seperti pencurian dan jual beli data, ransomware, dll. 

Pengungkapannya pun tidak mudah, dikarenankan dilakukan melalui dunia maya. Perpindahan dana bisa dilakukan secara instan, bahkan bisa lintas teritorial negara. Sebut saja, tebusan menggunakan uang kripto.

Kondisi itu bagaimanapun bukan menjadi alasan terhentinya transisi transaksi digital. Nyaris mustahil kita kembali ke konvensional sepenuhnya. Oleh karenanya, yang perlu dilakukan adalah penguatan pengamanan siber. 

Penyedia jasa pembayaran, baik bank maupun non bank perlu lebih antisipatif menyikapi perkembangan kejahatan siber. Investasi besar untuk pengamanan siber harus menjadi prioritas. Ditambahkan lagi, edukasi kepada konsumen perlu lebih masif dan intensif.

Pelindungan Konsumen

Risiko siber mengiringi laju cepat transisi transaksi dari konvensional ke digital. Atas dasar itu, kebutuhan pelindungan konsumen yang telah masuk dalam ekosistem ekonomi digital pun memiliki urgensi tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun