Mohon tunggu...
Hariana Septi
Hariana Septi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

18 Januari 2025   09:52 Diperbarui: 18 Januari 2025   09:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan sosial dan kognitif adalah dua aspek penting dalam kehidupan manusia, terutama selama masa kanak-kanak. Dua tokoh besar dalam psikologi perkembangan, Lev Vygotsky dan Jean Piaget, memiliki teori yang berbeda namun saling melengkapi tentang bagaimana manusia berkembang secara sosial dan kognitif. Artikel ini akan menjelaskan teori mereka dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Teori Lev Vygotsky: Peran Sosial dalam Perkembangan Kognitif

Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, menekankan bahwa perkembangan kognitif manusia sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial. Menurut Vygotsky, anak-anak belajar dan berkembang melalui hubungan mereka dengan orang lain, seperti orang tua, guru, dan teman sebaya.

Konsep Utama dalam Teori Vygotsky

1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development / ZPD):

ZPD adalah jarak antara apa yang bisa dilakukan seorang anak sendiri dan apa yang bisa mereka capai dengan bantuan orang lain. Misalnya, seorang anak mungkin belum bisa membaca sendiri, tetapi dengan bimbingan guru, mereka dapat belajar membaca.

2. Scaffolding:

Scaffolding adalah dukungan sementara yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu anak mencapai tugas yang sulit. Setelah anak mulai memahami, dukungan ini secara bertahap dikurangi sehingga anak dapat melakukannya sendiri.

3. Peran Bahasa dalam Perkembangan Kognitif:

Vygotsky percaya bahwa bahasa adalah alat penting dalam perkembangan kognitif. Bahasa membantu anak-anak berpikir, memecahkan masalah, dan memahami dunia di sekitar mereka.

4. Budaya dan Lingkungan Sosial:

Menurut Vygotsky, budaya tempat seorang anak tumbuh memengaruhi cara mereka belajar dan berpikir. Nilai-nilai, norma, dan tradisi masyarakat memberikan kerangka kerja bagi perkembangan kognitif anak.

Pandangan Vygotsky tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

Vygotsky melihat perkembangan sosial sebagai inti dari perkembangan kognitif. Dia percaya bahwa anak-anak belajar melalui interaksi sosial dan bimbingan dari orang-orang di sekitar mereka. Proses belajar ini bersifat kolaboratif, di mana anak-anak tidak hanya menerima informasi tetapi juga membangun pemahaman mereka sendiri.

Teori Jean Piaget: Perkembangan Kognitif Melalui Tahapan

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, terkenal dengan teorinya tentang tahapan perkembangan kognitif. Berbeda dengan Vygotsky, Piaget lebih menekankan bagaimana anak-anak secara aktif membangun pemahaman mereka tentang dunia melalui pengalaman langsung.

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget

1. Tahap Sensorimotor (0-2 Tahun):

Pada tahap ini, bayi belajar melalui indera dan gerakan fisik.Mereka mulai memahami hubungan sebab-akibat, seperti mengguncang mainan akan menghasilkan suara.

Konsep utama: Objek Permanen (objek tetap ada meskipun tidak terlihat).

2. Tahap Praoperasional (2-7 Tahun):

Anak mulai menggunakan simbol, seperti kata-kata dan gambar, untuk mewakili objek.

Pemikiran mereka bersifat egosentris, artinya mereka sulit memahami sudut pandang orang lain.Mereka juga cenderung fokus pada satu aspek dari suatu situasi, yang disebut konservasi.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 Tahun):

Anak mulai berpikir lebih logis, tetapi hanya tentang hal-hal konkret yang dapat mereka lihat atau sentuh.Mereka memahami konsep konservasi

Remaja mulai berpikir secara abstrak dan hipotetis.Mereka dapat memecahkan masalah yang kompleks dan membuat keputusan berdasarkan logika.

Pandangan Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

Piaget percaya bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif yang membangun pemahaman mereka sendiri melalui eksplorasi dan pengalaman. Dia menekankan pentingnya aktivitas mandiri dalam perkembangan kognitif, tetapi tidak terlalu menekankan peran sosial seperti Vygotsky.

Perbedaan Antara Vygotsky dan Piaget

Meskipun kedua teori ini membahas perkembangan kognitif, mereka memiliki perbedaan mendasar:

1. Peran Sosial:

Vygotsky: Menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya.

Piaget: Menekankan eksplorasi mandiri anak.

2. Proses Belajar:

Vygotsky: Belajar terjadi melalui bimbingan dari orang lain (scaffolding).

Piaget: Belajar terjadi melalui pengalaman langsung dan trial-and-error.

3. Tahapan Perkembangan:

Vygotsky: Tidak menetapkan tahapan perkembangan yang spesifik.

Piaget: Membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap yang jelas.

4. Fokus pada Bahasa

Vygotsky: Menganggap bahasa sebagai alat utama dalam perkembangan kognitif.

Piaget: Menganggap bahasa sebagai hasil dari perkembangan kognitif, bukan penyebabnya.

Kesamaan Antara Vygotsky dan Piaget

Meskipun berbeda, kedua teori ini juga memiliki kesamaan:

1. Keduanya percaya bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif.

2. Keduanya sepakat bahwa perkembangan kognitif terjadi secara bertahap dan melibatkan interaksi dengan lingkungan.

3. Keduanya menekankan pentingnya pengalaman anak dalam membentuk cara berpikir mereka

Aplikasi Teori Vygotsky dan Piaget dalam Pendidikan

Teori Vygotsky dan Piaget memberikan panduan penting bagi para pendidik untuk mendukung perkembangan sosial dan kognitif anak:

1. Aplikasi Teori Vygotsky:

Guru dapat menggunakan scaffolding untuk membantu siswa menyelesaikan tugas yang sulit.

Pembelajaran berbasis kelompok dapat digunakan untuk mendorong interaksi sosial.

Kurikulum dapat disesuaikan dengan budaya dan lingkungan siswa.

2. Aplikasi Teori Piaget:

Guru dapat menyediakan aktivitas yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa.Pembelajaran berbasis eksplorasi dan pengalaman langsung dapat diterapkan.Pendekatan hands-on seperti eksperimen sains sangat sesuai dengan teori Piaget.

Kesimpulan

Lev Vygotsky dan Jean Piaget memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana anak-anak berkembang secara sosial dan kognitif. Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya, sedangkan Piaget menyoroti peran eksplorasi mandiri dan tahapan perkembangan. Meskipun berbeda, keduanya memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan dan psikologi perkembangan.Dengan menggabungkan kedua teori ini, kita dapat menciptakan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak, sehingga mereka dapat berkembang menjadi individu yang cerdas secara sosial dan kognitif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun