Segala beban hidupnya terlepas dan ia menjadi begitu bersukacita atas karunia Allah yang ia terima.
Sejak saat itu, Yu-un mengganti namanya menjadi John menurut nama John The Baptist (Yohanes Pembaptis).
Visi dan Misi Pelayanan John Sung
Pada tanggal 4 Oktober 1926, John Sung yang telah mengalami berbagai pengalaman di Amerika dan kasih karunia Allah, akhirnya memutuskan kembali ke Tiongkok dengan sejumlah gelar yang didapatnya.
Namun, sebelum kapal yang ditumpanginya merapat di dermaga Shanghai, ia membuang semua ijazah dan tanda kehormatan yang diperolehnya di Amerika ke laut, kecuali ijazah doktornya untuk diperlihatkan kepada ayahnya.
la berpikir bahwa ijazah-ijazah dan penghargaan itu dapat menggodanya untuk meninggalkan pelayanannya. Tindakannya itu sempat mendapat kritikan dari beberapa orang.
Mereka bahkan mengecapnya sebagai seorang pietis yang sempit. Tetapi, John tidak peduli.
Saat menginjakkan kakinya di tanah Tiongkok, John menanggalkan "pakaian Baratnya" dan mengenakan pakaian yang biasa dikenakan orang Tiongkok. Kepulangannya ke Tiongkok ini bukannya tanpa beban.
Ia tahu bahwa orangtuanya sangat menggantungkan harapan keluarganya kepadanya dan mengharapkan agar ia dapat bekerja di pemerintahan.
Sayang, ia tidak dapat memenuhi harapan orangtuanya karena ia telah bernazar untuk melayani Tuhan seumur hidupnya. Mendengar pengakuan anaknya tersebut, maka mereka menjadi kecewa.
Untuk membuktikan bahwa John serius dengan pilihan hidupnya, menjadi misionaris, dengan tegas ia menolak tawaran pekerjaan dari pemerintah Tiongkok.