("Akulah kekasih jiwamu yang tak pernah meninggalkan, selalu menemani senja harimu bersama riakan bening dan senda gurau burung-burung, disinilah tempat pembaringanku, muara bening yang selalu bersenandung menghiburmu dalam detikan waktu yang senja menenggelamkan")..
Sesaat burung-burung meriuh rendah, menyaksikan seraut rona yang terperangah..
#
Dan itulah dia, kekasih jiwa yang lama waktu kunantikan, dalam buku catatan diary biru,Â
Kini aku tahu, bahwa kau adalah jiwa yang hidup pada cinta abadi, yang tak pernah mati dari musim pergantian waktu ke waktu,Â
Meninggalkan jejak yang begitu haru, kau masih tetap berada di sampingku, walau aku tak pernah lagi melihat bayangmu,Â
Namun, aku percaya kau selalu ada, karena itu (dia), adalah gambaran jiwaku sendiri..
*
Dan senja mulai meremang, meretak ke dalam cawan petang, yang melintang pekat kembali menyapa, namun tak selekat waktu yang pernah tertambat,Â
Aku telah mengerti, waktu tak pernah mengikat, hanya memori saja yang mungkin masih merekat pada benak seseorang,Â
Biarkan saja itu jadi pelepas penat dalam secangkir kenangan keramat.
Â
HONY Â PLBÂ