Sehari dua hari hingga tiga hari lamanya, Ferdy terus saja memikirkan apa yang terjadi pada malam itu bahkan ia tak dapat tidur nyenyak seperti biasanya.Â
Seluruh pikirannya tertuju pada Riris dan entah kenapa begitu, kebetulan motornya sudah selesai dari bengkel dan ia berencana untuk datang ke rumah Riris pada hari Minggu.
Hari yang di rencanakan pun datang, Ferdy masih ingat betul gang kemarin saat ia mengantarkan wanita misterius itu turun. Nampak sekali bahwa ternyata gang tersebut padat dan ramai di siang hari, hampir di setiap depan rumah terparkir motor.Â
Pelan-pelan Ferdy mengendarai motornya di dalam gang tersebut hingga sampailah ia di depan rumah berpagar warna hitam. Ferdy begitu yakin bahwa rumah inilah yang malam itu ia datangi.
Di balik pagar nampak seorang anak kecil perempuan sedang bermain di teras, Ferdy pun mematikan mesin motornya.
" Assalamualaikum." sahut Ferdy dari luar pagar.
Anak perempuan tersebut berdiri dan melihat ke luar pagar lalu masuk ke dalam dan tak lama seorang perempuan paruh baya keluar dari dalam rumah dan persis di depan pintu ia pun bertanya.
" Cari siapa ya mas."
" Apa betul ini rumah Riris bu." sahut Ferdy.
Perempuan itu terkejut tiba-tiba wajahnya berubah lalu berjalan menuju pagar menghampiri Ferdy.
" Saya Ferdy bu, temannya Riris."Â