Mohon tunggu...
Handy Pranowo
Handy Pranowo Mohon Tunggu... Lainnya - Love for All Hatred for None

Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wulan

18 Maret 2021   16:09 Diperbarui: 18 Maret 2021   16:16 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lulus SMK ia pun pindah bersama keluarganya tidak lagi menempati rumah neneknya, ayahnya membeli sebuah rumah di daerah Pamulang. Sejak saat itu aku tak pernah bertemu dengannya lagi.

-----

" Handy kapan berlayar lagi, Wulan mau parfum yang kayak kemarin." sahutnya sambil ia lepaskan bagian atas busana tarinya, meski tubuhnya membelakangi wajahku tetap saja aku melihatnya deg-degan.

" Handy jangan ngintip ya, jangan juga nafsu nanti aku bilangin nenek loh, lagian mamah udah percaya sama Handy untuk jagain Wulan di sini."

Aku katakan kepadanya aku lelaki normal, aku pernah mencintaimu, aku pernah mengajakmu kencan saat kau duduk di jelas satu SMK, kamu ingat kan waktu itu. 

" Iya jelek, aku ingatlah, tapi tetep Handy nggak boleh nafsu sama Wulan, karena Handy sahabat terbaik aku."

Di bukanya sebotol wine olehnya kami bersulang dan meminumnya sambil selonjoran di sofa kami pun melangsungkan percakapan di ruang tamu yang begitu akrab suasananya. 

" Handy, di kapal pasti banyak cewek seksinya kan, Wulan yakin Handy pasti nakal di sana."

" Sama seperti Wulan juga banyak cowoknya, kamu juga pasti nakal."

" Idih gitu, tapi Wulan kan cantik wajar kalo banyak cowoknya kalo Handy jelek."

" Eh biar aja jelek, toh aku punya temen cewek yang cantik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun