Seorang anak perempuan berkerudung yang ku temui depan gerbang sekolah menemaniku hingga di depan gerbang rumah bercat putih. Dan aku merasakan sesuatu yang lain, seperti dejavu, seperti ada sesuatu yang memang membawaku ke sini. Seperti semuanya sudah di atur, entahlah. Aku pandangi rumah itu sesaat, aku belum berani masuk ke dalam.
Dan tiba-tiba aku di kagetkan oleh suara berat seorang lelaki.
" Assalamuallaikum."
Astaga orang itu, beberapa detik aku hanya bisa terpana memandang wajahnya hingga ia berkata kembali kepadaku.
" Sedang apa di sini, ada yang bisa di bantu."
" Ehh, aku mencari pak Kyai, ya pak Kyai, dulu aku pernah ke sini mengantar teman yang di guna-guna dan Kyai itu yang menyembuhkannya." sahutku gugup.
" Mari masuk dan istirahatlah sebentar di dalam, saya lihat kamu capek sekali, biar nanti saya suruh orang untuk membawakan makanan dan minuman untuk kamu."
Aku lihat pendopo itu, ya dulu temanku di obati di sana dan tak banyak yang berubah di tempat ini, hanya saja ada kolam kecil di depan pendopo itu yang dulu tidak ada.
Tak lama seorang perempuan separuh baya berkerudung biru membawa makanan dan minuman lalu menaruhnya di pendopo itu.
" Pak Kyainya kemana ya bu." tanyaku kepadanya.
" Sholat neng, oya silahkan di santap makanannya, itu saya taruh di pendopo buat neng." sahut perempuan berkerudung biru itu.