Ketika kemudian Partai Pheu Thai memutuskan meninggalkan MFP dan justru berkoalisi dengan Militer untuk membentuk Pemerintahan, maka minuman Mint-Choc sekarang terkenal menjadi simbol minuman pengkhianat.
Media lokal menjulukinya 'minuman pengkhianat teman'. Sejumlah kafe dan toko minuman menggelar aksi boikot terhadap minuman itu.
Padahal, permintaan terhadap minuman itu melonjak hebat di tengah cuaca panas yang membakar Thailand.
Minuman Sebagai Alat Untuk Membunuh
Di Indonesia juga pernah hit jenis minuman bukan karena berkaitan dengan politik seperti kejadian di Thailand, tapi karena minuman tersebut digunakan sebagai alat untuk membunuh dengan cara mencampurnya dengan racun.
Minuman tersebut kopi Vietnam yang merupakan menu salah satu kafe, namun terkenal dengan nama kopi sianida karena campuran yang digunakan untuk membunuh berupa racun sianida.
Kasus kopi sianida adalah pembunuhan wanita bernama Mirna Salihin di Cafe Olivier, Grand Indonesia pada 6 Januari 2016.
Mirna Salihin meninggal dunia karena menyeruput kopi Vietnam di tempat tersebut.
Jessica Wongso, sahabat Mirna Salihin yang ada di tempat kejadian, ditetapkan sebagai pembunuhnya.
Beberapa saat setelah kejadian pembunuhan,  popularitas kopi Vietnam menjadi naik dan banyak dipesan masyarakat (tren) ketika hang out di kafe.
Lebih mengherankan lagi, masyarakat bukannya takut minum di tempat kejadian perkara (TKP), malah Cafe Olivier setelah kejadian menjadi rame dikunjungi oleh masyarakat untuk memesan minuman kopi Vietnam.
Para Konsumen Cafe Olivier di Grand Indonesia, selain minum kopi Vietnam juga sibuk mengambil gambar dengan berphoto ria untuk di upload di media sosialnya.