Derita Korban Bayi Tertukar
Polisi sampai saat ini dalam meyelesaikan masalah bayi tertukar di Rumah Sakit mengedepankan restorative justice dan bagi pelaku  hanya diberi ganjaran administratif berupa SP 1 dari pihak Rumah Sakit Sentosa tempatnya bekerja.
Seharusnya Polisi sebagai Penyidik tetap melanjutkan perkara pidananya setelah mengembalikan masing-masing bayi kepada orang tua yang sebenarnya.
Dengan melanjutkan proses pidananya akan membuat para tenaga medis dan Rumah Sakit mendapat pelajaran berharga betapa pentingnya masalah bayi yang tertukar.
Ancaman pidana juga diharapkan akan membuat efek jera dan sekaligus menjadi perhatian bagi semua tenaga medis dan Rumah Sakit untuk masa mendatang agar perkara yang sama tidak terulang.
Korban yang mengalami penggelapan asal usul (tertukar ketika bayi) ketika suatu saat  dirinya mengetahui bahwa orang tuanya bukan orang tua yang sebenarnya akan menghadapi masalah identitas dan kepribadian yang kompleks.
Kemungkinan akan terbongkarnya penggelapan asal usul seseorang sangat besar akan terjadi, pada saat korban sudah besar.
Berdasarkan kasus-kasus yang telah terjadi, biasanya pihak korban mulai mencurigai orang tua yang mengasuhnya bukanlah orang tua biologisnya ketika ada keanehan bahwa mereka sangat berbeda secara fisik dan tingkah laku serta sikap.
Kecurigaan ini biasanya berlanjut, ketika korban penasaran dan secara diam-diam melakukan tes DNA atas dirinya.
Apabila ternyata berdasarkan tes DNA dan terbukti orang tua yang mengasuhnya bukanlah orang tua biologisnya, maka bagi korban dunia serasa sudah kiamat dan penderitaan psikologis dimulai saat itu.
Korban penggelapan asal usul bisa merasa kebingungan, kehilangan jati diri, dan kesulitan dalam memahami diri mereka sendiri dan gamang melihat sekitar. Apalagi dalam keluarga ada anak lain berupa kakak atau adik yang secara genetika sangat berbeda dengan dirinya.
Dampaknya bisa berupa stres emosional, perasaan terisolasi, dan kesulitan membentuk hubungan sosial yang kuat dengan orang lain, bahkan bisa jadi hubungan dengan orang tua yang mengasuhnya atau saudara selama ini baik-baik saja dan harmonis bisa menjadi berantakan.