Berikut ini adalah beberapa Hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umatnya untuk bercocok tanam:
Dari Jabir bin Abdullah RA, dia bercerita bahwa Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya." (HR Imam Muslim)
Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah Saw bersabda:
"Tidaklah seorang Muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi sedekah baginya." (HR Imam Bukhari).
Kedua hadits itu menunjukkan betapa bercocok tanam tak hanya memiliki manfaat bagi seorang Muslim saat hidup di dunia. Bertani atau bercocok tanam juga memberi manfaat untuk kehidupan di akhirat kelak. Sebab, tanaman yang dikonsumsi dan menjadi sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan burung akan menjadi sedekah bagi orang yang menanamnya.
Islam menganjurkan untuk memakmurkan bumi dan memanfaatkan lahan supaya produktif dengan cara ditanami. Hadits-hadits yang menunjukkan anjuran ajaran agama islam untuk bercocok tanam yaitu yang saya dapatkan dari buku Silsilah Hadits Shahih yang ditulis oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahulloh. Beliau menyebutkan hadits yang diriwayatkan Anas Rodhiyallohu ‘Anhu dari Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang diantara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanam sebelum terjadi kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad 3/183, 184, 191, Imam Ath-Thayalisi no.2078, Imam Bukhari di kitab Al-Adab Al-Mufrad no. 479 dan Ibnul Arabi di kitabnya Al-Mu’jam 1/21 dari hadits Hisyam bin Yazid dari Anas Rodhiyallohu ‘Anhu)
Syaikh Al-Albani rohimahulloh menjelaskan bahwa hadits ini menyiratkan pesan yang cukup dalam, agar seseorang memanfaatkan masa hidupnya untuk menanam sesuatu yang dapat dinikmati oleh orang-orang sesudahnya, hingga pahalanya mengalir sampai hari kiamat tiba. Pepohonan yang sudah besar dan berbuah, sebagiannya adalah ditanam oleh orang-orang yang telah meninggal. Meskipun orang-orang tersebut sudah meninggalkan dunia ini, tetapi manfaat dari pohon yang mereka tanam masih dapat dinikmati. Apabila mereka Muslim maka mereka akan mendapat pahala selama pohon tersebut produkstif bahkan sampai hari kiamat, sebagaimana hadits Nabi SAW:
“Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Imam Muslim hadits no.1552(10))
Selanjutnya Syaikh Al-Albani rohimahulloh menyampaikan kembali dua hadits terkait anjuran menanam pohon, yang diriwayatkan oleh Abu Daud Al-Anshari dengan sanad yang shahih, dia berkata: : “Abdullah bin Salam Rodhiyallohu ‘Anhu berkata kepadaku: