Meng-order Maxim Car (kembali) untuk menuju Terminal Bus Batu Ampar.
Satu lagi cerita dari seorang insan yang sering dipandang sebelah mata. Driver ojek online, baik itu menggunakan sepeda motor atau mobil, adalah manusia yang, mungkin kebanyakan dari kita menganggap mereka cuma berpendidikan sebatas SMA ke bawah, tapi pada kenyataan, justru akan membuat kita ternganga saat mendengar kenyataan yang mereka utarakan.
Dalam perjalanan dari rumah orang tua ke Terminal Bus Batu Ampar, Gunadi (bukan nama sebenarnya) menunjukkan bahwa status driver yang saat ini digeluti cuma bersifat sementara.Â
Gunadi tidak mau seumur hidup menjadi driver. "Saya kuliah di UT, mas," katanya, sewaktu saya menanyakan tentang aktivitas dia selain nge-Maxim.
"Ngambil jurusan apa, Mas?" tanya saya.
"Manajemen," jawab Gunadi yang tetap fokus ke depan, meskipun sambil ngobrol. Tetap konsentrasi di jalan.
"Yah, memang enak kuliah di Universitas Terbuka. Tetap bisa bekerja. Kerja jalan, kuliah juga jalan," saya menimpali.Â
"Iya. Makanya saya pilih UT. Supaya tetap bisa narik. Apalagi saya sudah berkeluarga."
"Oh, sudah nikah? Anak berapa?"
"Baru satu."
"Umur?"