Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pahlawan (di Balik Lagu) Nasional

15 November 2024   09:01 Diperbarui: 15 November 2024   13:21 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pahlawan Indonesia(freepik.com/ YusufSangdes via kompas.com)

Lirik lagu bukan sekadar kata-kata tanpa makna. Ada filosofi, nilai-nilai moral yang terkandung di setiap untaian kata di dalam lagu nasional tersebut.

Sekadar menyanyikan, tataran yang selalu berulang di setiap zaman, dari masa ke masa. Guru hanya menitikberatkan pada menyanyi, tapi lupa (atau malah lalai) untuk menjelaskan hakikat tentang lirik lagu yang menceritakan tentang semangat juang pantang menyerah, akal budi tentang cinta Indonesia, atau hal-hal positif lainnya.

Orang tua dan sekolah harus bahu-membahu mendidik anak secara aktif, bukan sekadar menyanyikan lagu-lagu nasional tersebut, namun juga menanamkan secara sadar nilai-nilai moral yang terkandung di dalam lirik lagu-lagu nasional kepada anak, dengan harapan anak dapat menerapkan nilai-nilai luhur tersebut di dalam kehidupan mereka, mewarnai dunia dengan kebaikan dan kebermanfaatan untuk sesama.

3. Orang tua dan sekolah menceritakan tentang para pencipta lagu nasional tersebut

Ini yang menjadi missing link, mata rantai yang terputus dari pendidikan yang mengacu pada lagu-lagu nasional.

Pendidikan lebih berfokus pada "menyanyikan" daripada turut menggali lebih dalam lagu-lagu nasional tersebut, khususnya para pencipta lagu-lagu nasional yang seakan terpinggirkan dan terlupakan dalam catatan sejarah.

Jangan lupa. Karena lagu "Indonesia Raya", semangat juang para pemuda menjadi bergelora ketika dinyanyikan pertama kali di depan umum di Jakarta pada 28 Oktober 1928, ketika Kongres Pemuda II berlangsung. Dan dalam banyak kasus, lagu-lagu nasional lainnya memberikan warna dan jiwa patriotik dalam diri para anak bangsa di masa-masa sebelum dan awal kemerdekaan.

Sayangnya, pendidikan di bumi pertiwi ini hanya terbatas pada "menyanyikan". Para pencipta lagu nasional hanya tersempil dalam teks lagu setelah judul. Itu pun hanya tertulis dalam huruf kecil. 

Atau mungkin sekarang lebih parah lagi. Kebanyakan generasi zaman now mungkin sudah tidak tahu beberapa judul lagu nasional, tidak tahu liriknya, tidak tahu bagaimana menyanyikannya, dan kemungkinan besar tidak tahu siapa yang menciptakan lagu-lagu nasional tersebut!

Kiranya para pencipta lagu-lagu nasional tersebut mendapat apresiasi yang seharusnya mereka dapatkan. Sudah seharusnya putra-putri Indonesia saat ini mengenal sosok-sosok yang menciptakan lagu-lagu nasional tersebut.

Orang tua di rumah dan pendidik di sekolah sudah seharusnya menjelaskan tentang biografi singkat pencipta lagu, proses penciptaan, dan kapan mereka menciptakan lagu-lagu nasional tersebut.

Menghargai para pencipta lagu-lagu nasional tidak sebatas menyanyikan lagu-lagu mereka dan mengetahui nama pencipta lagu, namun juga mengetahui kisah hidup mereka dan alasan, latar belakang mengapa mereka menciptakan lagu-lagu nasional tersebut, proses jatuh bangun dalam menciptakan lagu, dan seberapa besar apresiasi pemerintah pada mereka yang berkenaan dengan karya mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun