Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Biar Cepat

25 September 2024   13:02 Diperbarui: 25 September 2024   13:09 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/DEVMOGRAPH via kompas.com)

Ada harga, ada rupa.

Pernyataan "harga dan rupa" memang sudah menjadi rahasia umum. Harga mahal dan murah menunjukkan kualitas suatu produk.

Secara pribadi, saya tidak sepenuhnya meyakini perihal harga dan rupa tadi, apalagi kalau menyangkut produk digital. Mahalnya produk digital tidak menjamin tingginya kualitas produk. Murahnya harga produk digital bukan berarti mencerminkan mutu produk yang rendah dan menyedihkan.

Menurut pengamatan dan pengalaman nyata yang saya alami, kebanyakan insan yang mengaku "mastah" atau jago di bidang digital marketing mematok harga yang "terkesan terjangkau" oleh warganet, tapi kualitas produk ternyata hanya semenjana.

Lucunya, setelah laris manis tanjung kimpul (meskipun kualitas menjadi pertanyaan), para mastah tadi menawarkan produk digital lainnya yang mereka klaim sebagai produk premium dengan harga jutaan bahkan sampai puluhan juta rupiah.

Tentu saja, harga kursus menjadi kendala kalau terlalu mahal bagi isi dompet.

Saran untuk Anda dan siapa saja yang ingin membeli kursus online, jangan sampai hanya mengandalkan emosi dalam membeli. Logika juga harus diikutsertakan dalam mengambil keputusan. Murah atau mahal itu tergantung dari tingkat ekonomi seseorang. Mungkin bagi seseorang yang berpenghasilan puluhan juta perbulan, harga produk digital senilai delapan juta rupiah tidak menjadi persoalan. Tapi bagi insan yang berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah, jangankan delapan juta, lima ratus ribu saja sudah terlalu mahal.

Jadi sesuaikan dengan isi dompet dan lihat apakah kebutuhan dasar atau pokok Anda sudah terpenuhi atau belum. Dengan begitu, membeli produk digital atau kursus online harus melihat tingkat urgensi kebutuhan untuk meningkatkan pendapatan.

Oya, dan yang patut menjadi perhatian khusus juga adalah apakah harga produk digital atau kursus online itu adalah satu kali bayar untuk seterusnya/selamanya (lifetime) atau harus registrasi setiap tahun. Itu harus menjadi pertimbangan.

Apabila janji lifetime diingkari menjadi registrasi setiap tahun, kepercayaan warganet pada sang mastah pun lenyap seketika.

4. Terawang disiplin waktu harian Anda

Terkadang slogan "Biar Cepat " pada iklan-iklan yang menawarkan kursus online dengan tujuan mendapatkan cuan berlimpah harus disikapi dengan kehati-hatian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun