Sekarang banyak sekali orang yang mengaku master, mastah, atau ahli di bidang digital marketing. Iklan-iklan dari mereka yang mengaku expert tersebut menawarkan kursus daring dengan janji bahwa para murid bisa cepat menghasilkan uang dari digital marketing.
Pertanyaan paling mendasar adalah siapa mereka? Apakah benar mereka sudah meraih penghasilan puluhan bahkan ratusan juta per bulan atau hanya bualan kosong belaka?
Jangan juga langsung percaya dengan podcast para pesohor yang mewawancarai para mastah tersebut. Karena kemungkinan wawancara tersebut adalah endorse, mengiklankan para master, padahal kompetensi para mastah tersebut tidak "seheboh" kenyataannya.
Bukan sekadar melihat, namun juga mencermati dengan kehati-hatian tingkat tinggi akan koar-koar instan menghasilkan dari para mastah tersebut karena latar belakang mereka, rekam jejak mereka mungkin tidak seperti yang mereka katakan.
2. Cermati kurikulum belajarnya
Jangan membeli kucing dalam karung.
Mungkin Anda pernah mendengar atau membaca kalimat sebelumnya. Intinya, dalam membeli sesuatu, apa pun itu, harus mengetahui 'luar-dalam' sepenuhnya.
Cermati kurikulum belajarnya, apakah sesuai kebutuhan Anda atau tidak.
Dan yang paling penting adalah apakah ada update materi secara berkala dan rutin atau tidak; mengingat hampir sebagian besar para mastah tersebut menjanjikan akan ada update rutin materi terbaru pada kursus online.
Kenyataan yang saya alami setelah membeli? Jauh panggang daripada api. Setelah laris, para mastah seperti lupa dengan janji mereka. Mereka seperti lenyap ditelan bumi, hilang dari peredaran website yang menjadi wadah kursus.
Konsultasi gratis dan bebas kapan saja di aplikasi perpesanan singkat seperti WhatsApp (WA) dan telegram hanya pepesan kosong belaka. Terlalu banyak kursus online yang dijual yang pada akhirnya tak satupun yang terpelihara dan tertangani dengan baik.Â
Karena teknologi akan selalu terbarukan setiap saat, setiap detik. Apabila tidak ada kebaruan materi, maka cepat atau lambat, situs atau website. yang memuat materi pembelajaran akan lenyap, entah itu lenyap karena sang mastah tidak memperpanjang sewa domain dan hosting website atau lenyap karena ditinggalkan para membernya.