Dengan adanya ujian semi daring melalui penggunaan aplikasi Google Form atau yang sejenis, sebagai contoh, mempermudah kerja guru dalam menilai hasil ujian, karena secara otomatis, setiap nomor soal yang dijawab murid akan terhitung benar atau salah sesuai kunci jawaban yang diatur guru sebelum ujian berlangsung.
Apabila murid selesai mengerjakan ujian bagian Pilihan Ganda, hasilnya akan diketahui oleh guru saat itu juga. Berapa soal yang dijawab benar dan berapa soal yang dijawab salah.
Hasil ujian langsung terlihat.
Di balik kelebihan, ada kekurangan di sisi lain.
Kekurangan ujian semi daring khususnya yang berlangsung di SMP swasta tempat S bersekolah adalah:
1. Terbatas pada soal Pilihan Ganda (PG)
Penerapan aplikasi untuk ujian seperti Google Form, sayangnya, hanya terbatas pada soal Pilihan Ganda (PG)
S menjalani ujian semi daring di gawai terbatas pada Pilihan Ganda. Uraian (essay) harus dikerjakan diatas kertas.
Ini yang menyulitkan para guru untuk mendapatkan hasil ujian seketika di hari itu juga.
Apakah memang aplikasi untuk ujian tersebut terbatas untuk PG atau bisa juga untuk soal uraian? Entahlah.
2. Tidak semua guru tahu cara mengoperasikan aplikasi pengolah ujian seperti Google Form
Cepatnya pertumbuhan teknologi membuat susahnya kebanyakan para pendidik untuk mengikuti, khususnya bagi guru yang beranjak memasuki usia pensiun.
Sudah bukan rahasia lagi kalau beban administrasi guru di kurikulum baru bukannya menjadi ringan, malah justru sebaliknya. Administrasi "menggunung" membuat kebanyakan guru kelelahan.