Begitulah kondisi Dodi, seorang kenalan, yang berpisah raga dengan istri dan anak semata wayang.
Bukan karena mereka meninggal dunia, tapi sang istri, Lastri, meninggalkan suaminya karena sudah tidak tahan hidup susah dan tidak mau lagi tinggal di kamar kos nan sempit dan panas tak terhingga.
"Aku dan Rina akan kembali kalau kamu sudah punya rumah sendiri. Bukan kamar kos, rumah kontrakan. atau rumah orangtuamu," kata Lastri 15 tahun yang lalu.
Ada syarat dan ketentuan yang harus Dodi penuhi. Syarat yang mungkin tidak akan pernah dia raih, menimbang profesinya sebagai driver ojek online (ojol) yang mempunyai pendapatan yang tidak seberapa setiap bulannya jika diakumulasi.
Lastri ingin bercerai beberapa tahun yang lalu, karena dia sudah tak sabar menunggu "rumah idaman" dan ingin menikah dengan laki-laki lain.
"Aku tak ingin bercerai," jawab Dodi.
Satu kalimat singkat.
Sekarang anak satu-satunya, Rina, akan lulus SMA tahun ini.
"Aku kehilangan masa-masa indah tumbuh kembang Rina. Sebentar lagi dia lulus SMA. Apa cuma sampai SMA saja pendidikannya?" curhat Dodi.
Dodi termangu menatap sepi di malam itu sambil memandang foto anaknya di smartphone.
Studi Kasus 3 - Satu Kapal, Dua Nakhoda
"Siapa kamu?"