Imbasnya? Akan ada kata-kata kasar yang peserta didik tersebut keluarkan dari mulutnya karena terpengaruh pergaulan yang tidak baik.
* * *
Komnas PA memang salah, karena tidak memberikan kontribusi yang tepat di masa pandemi covid-19 saat ini.
Anak-anak Indonesia butuh proses belajar dengan nyaman dan menyenangkan di rumah. Mereka butuh dukungan dan tindakan nyata berupa sokongan dana (terutama untuk orangtua mereka yang terkena PHK atau pendapatan tergerus karena dampak pandemi) dan penyederhanaan proses belajar mengajar yang terkesan 'njelimet' saat ini.
Namun, menyalahkan Komnas PA sepenuhnya juga tidak benar karena mereka menyuarakan perihal “anjay” ini, menurut saya, disebabkan keprihatinan akan degradasi etika kesopanan di kebanyakan generasi muda.
Kita semua, baik itu orangtua, sekolah, dan lingkungan, bersalah dalam hal ini. Kita harus bertanggungjawab untuk mendidik putra-putri kita, karena di tangan kita semualah pendidikan itu berlangsung. Bukan hanya di tangan sekolah saja.
Mari kita bersama-sama bersatu menjalankan kewajiban kita untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan dalam diri anak-anak kita supaya mereka tidak salah arah, berjalan dalam track yang benar, bertindak sesuai nilai-nilai luhur, dan bertutur kata yang sopan.
Kitalah yang menjadi contoh bagi anak-anak kita. Hati-hati dalam berbicara dan berperilaku. Dengan begitu, kata-kata yang tak sepantasnya tak akan ada dalam benak putra-putri tercinta.
“Kita semua; orangtua, sekolah, dan lingkungan; mempunyai peran yang sangat vital dalam menentukan tutur kata dan perilaku putra-putri kita”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H