bahasa Inggris selama 20 tahun lebih, tentulah banyak yang bisa dibahas. Dari pertama kali grogi saat mengajar, bikin murid nangis, sampai terharu melihat beberapa peserta didik memberi hadiah untuk saya.
Mengajar"Kenang-kenangan untuk bapak."
Bagi saya, sulit menggambarkan perasaan sewaktu menerima hadiah-hadiah tersebut.
Kalau dirangkum, ada tiga hal yang menjadi kenangan indah yang tak terlupakan.
Pertama, Perilaku dan komentar anak-anak yang spontan dan lucu.
Karena saya terlahir sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara, saya tidak pernah punya kesempatan dalam hidup untuk berinteraksi dengan anak-anak usia dini di masa pertumbuhan dulu.Â
Sejak kecil sampai lulus SMA, saya lebih konsentrasi pada pelajaran sekolah, karena ekonomi keluarga tidak dalam status "berlebihan". Itu membuat saya serius dalam menyikapi hidup. Saya kasihan pada orangtua dan kakak-kakak saya yang sudah membiayai sekolah sampai lulus SMA.Â
Waktu kuliah, saya memberanikan diri untuk mandiri, tinggal di indekos, karena tidak mau merepotkan saudara-saudara saya.Â
Supaya bisa membayar indekos dan kehidupan sehari-hari, puji Tuhan, saya mendapat pekerjaan sebagai guru horor di beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN), kursus bahasa Inggris, serta beberapa Les Privat.Â
Pada awalnya, perilaku dan keributan murid-murid sangatlah mengganggu, namun setelah bertahun-tahun mengajar, timbul rasa kangen kalau tidak mengajar mereka, meskipun cuma libur sehari.Â
Perilaku dan komentar anak-anak yang spontan dan lucu membuat saya kangen. Mereka bagaikan anak-anak saya sendiri.