Helda di Tarakan, Ryo di Samarinda.
"Helda, boleh Mama masuk?" suara Bu Lili dari luar kamar.
"Ya, Ma. Masuk aja."
Bu Lili masuk, menutup pintu dan berjalan perlahan ke tempat tidur Helda. "Lagi mikirin kata-kata Brian tadi ya, Da?"
"Kok Mama tau? Mama nguping tadi ya?"
"Ya, Mama penasaran. Maaf ya, nak."
"Ya, tidak apa, Ma."
"Boleh Mama kasih saran?"
"Ya, Ma. Itu yang aku sedang butuhkan sekarang."
"Kamu terima Brian sebagai calon suami. Kan kita sudah tahu sendiri selama tiga tahun ini kalau dia itu taat beribadah, sopan, dan juga punya usaha yang maju. Hidupmu pasti akan bahagia dan sejahtera bersamanya. Â Tidak seperti dengan Ryo."
"Memang Mama tau soal Ryo?"